Gampong Blang Panjoe merupakan gampong terpencil yang jauh dengan kota. Pada awalnya gampong ini bernama gampong Dayah Bate karna di gampong ini pada zaman dahulu di bangun sebuah dayah yang tangga di buat dari batu biasa yang di susun rapi, seorang hamba allah yang datang dari merdu, beliau adalah seorang ulama dan seorang guru pengajian di dayah tersebut, akhirnya beliau meninggal dunia dan di kebumikan di pinggir sungai di samping dayah bate.
Kemudian sebagai bukti sejarah,pada saat itu salah seoarang penduduk gampong bermimpi, ada seorang hamba Allah menyuruh pindahkan kuburannya ke tempat yang lain. Jadi oleh masyarakat mengadakan penelitian di sekitar dayah bate, dan di temukanlah manyat di pinggir sungai dengan rambut panjang,manyat tersebut sudah meninggal ratusan tahun yang lalu, tapi asli, Masih utuh, seperti manyat baru meninggal, kemudian oleh masyarakat setempat memindahkan kuburan tersebut ke tengah tengah gampong dan manyat tersebut adalah indatu atau jatu
Pada saat itu juga ada seorang ulama yang datang dari mesir menyiarkan agama islam di aceh, sampai di gampong itu beliau meninggal dan di kubur di pinggir jalan dekat dengan sungai pesangan, sebagai bukti sejarah di temukan batu nisan yang bertuliskan Tgk Ie Meusee
Menurut kenyataan gampong ini terletak di pinggir sungai peusangan atau di sebut juga krueng tingkeum. Menurut sejarah sebagian kecil wilayah yang terletak di pinggir
sungai itu sebelah selatan, termasuk wilayah gampong Blang Me seberang sungai, disini ada sebuah balee yang di beri nama balee ara, kemudian oleh tgk M. Daud Husen yaitu tgk imam gampong Blang Me menyerahkan wilayahnya yang di seberang sungai ke Gampong Blang Panjoe dan beberapa penduduknya antara lain : Tgk M Saleh, Tgk Nek Jalanteh, Tgk Nek Ahmad, Habib Abbas Dan Habib Ibrahim beserta beberapa kebun wakaf.
Berdasarkan asal usul sejarah, gampong ini pada zaman dahulunya juga di kelilingi oleh sawah sawah, di tengah sawah tumbuh sebatang pohon kapuk oleh sebagian peduduk setempat menamakan gampong ini dalam bahasa aceh “Blang Panjoe” yang terletak di Kecamatan Kutablang Kabupaten Bireun sekarang. Berdasarkan sejarah tadi gampong blang panjoe dibagi dalaam empat dusun yaitu :
2.1.2 Sejarah Kepemimpinan Gampong
a. Geuchik Ben Tahun 1943 S/D 1950
b. Tgk Ibrahim Tahun 1950 S/D 1958
c. Tgk Ibrahim Ben Tahun 1973 S/D 1995
d. Drs Idris Thaib Tahun 1995 S/D 2007
e. Azhari Cut Raja Tahun 2007s/d 2018
f. Mulyadi Tahun 2018 S/D Sekarang
2.1.3 Kondisi Umum Gampong
Gampong Blang Panjoe memiliki luas wilayah yang tidak terlalu besar, serta daerah administratif Gampong Blang Panjoe jika menilik ke Gampong lainnya yang terdapat di Kecamatan kutablang adalah menjadi salah satu desa yang memiliki wilayah administratif agak kecil. Namun demikian, dengan tidak terlalu besarnya wilayah yang harus dikembangkan oleh Pemerintahan Desa Blang Panjoe maka hal itu dirasa akan cukup memabantu dalam meningkatkan potensi yang terdapat di Gampong Blang Panjoe pada masa ke masa.
Secara geografis Gampong Blang Panjoe merupakan salah satu Gampong di Kecamatan Kutablang yang mempunyai luas wilayah mencapai 81 Ha. Dengan jumlah penduduk Desa Blang Panjoe sebanyak 758 Jiwa. Gampong Blang Panjoe merupakan salah satu Gampong dari 41 (empat puluh satu) Gampong yang ada di kecamatan Kutablang Kabupaten bireuen, Gampong Blang Panjoe berada pada ketinggian ± 20m dpl dan curah hujan ± 200 mm, rata-rata suhu udara 22º - 32º celcius. Gampong Blang Panjoe terletak di sebelah barat Kecamatan Kutablang yang apabila ditempuh dengan memakai kendaraan hanya menghabiskan waktu selama ± 10 menit.